Hai sobat mataair, ada yang belum tahu tata cara mandi junub (mandi besar)? Jika belum, mataair akan mengulasnya secara lengkap.
Setiap orang Islam diwajibkan mandi junub atau mandi wajib.
Karena mandi junub adalah bagian dari tata cara bersuci (taharah) setelah melakukan hubungan suami-istri, mengeluarkan mani (sperma).
Baik dalam keadaan tidur maupun karena rangsangan lain, atau setelah menstruasi dan nifas bagi wanita. Mandi junub juga dikenal sebagai mandi besar atau mandi wajib.
Alasan utama di balik kewajiban mandi junub adalah untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual dari najis (kontaminasi) akibat hubungan seksual atau keluarnya mani.
Dalam Islam, taharah (bersuci) memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan jasmani dan ruhani seorang Muslim serta mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah.
Mandi junub merupakan salah satu dari beberapa bentuk bersuci dalam Islam, yang meliputi juga wudhu (cuci muka, tangan, dan kaki) sebelum shalat dan mandi biasa untuk membersihkan badan.
Hal ini mencerminkan pentingnya kesucian dan kemurnian dalam agama Islam, di mana seseorang diharapkan untuk berada dalam keadaan suci ketika beribadah kepada Allah.
Tata cara mandi junub adalah dengan membersihkan seluruh tubuh dengan memastikan air mencapai seluruh bagian badan.
Setelah mandi junub, seseorang dianggap telah suci dan dapat melaksanakan ibadah, seperti shalat atau membaca Al-Quran.
Penting untuk diingat bahwa praktik dan kewajiban dalam Islam didasarkan pada ajaran Al-Quran dan Hadis (tradisi Nabi Muhammad).
Oleh karena itu, mandi junub merupakan salah satu dari berbagai aspek dalam agama Islam yang mengajarkan pentingnya kesucian fisik dan spiritual.
Baca juga: ARTI, MAKNA, DAN JAWABAN TABARAKALLAH, UMAT ISLAM WAJIB TAHU
Dalil yang Mengungkapkan mengenai perintah Mandi Wajib (Mandi Besar)
Berikut adalah beberapa hadis yang berbicara tentang mandi junub (mandi besar) dalam Islam:
- Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Mandi itu (bersuci dari) karena Janabah (bersetubuh atau mimpi basah), dan wudhu itu karena wudhu.” (HR. Bukhari no. 283 dan Muslim no. 317)
- Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menetapkan kewajiban untuk tujuh hal: Islam, shalat, zakat, puasa Ramadhan, haji ke Baitullah, mandi ketika junub, dan bersusuh (menyusui) yang telah mencukupi (bukan anak yang terlalu kecil).” (HR. Bukhari no. 2937 dan Muslim no. 397)
- Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Jika seorang laki-laki menyentuh kemaluannya, maka wajib baginya berwudhu.’ Aku berkata, ‘Bagaimana wanita?’ Rasulullah bersabda, ‘Bagi wanita ada yang sejenis dengan itu.’ Aku bertanya, ‘Jika mandi wajib karena junub?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ya.'” (HR. Bukhari no. 280 dan Muslim no. 316)
- Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seseorang dari kalian kencing berdiri, jika ia tidak mampu, maka dengan duduk. Dan janganlah kalian kencing pada air yang mengalir, kemudian mandilah dari air tersebut.” (HR. Bukhari no. 229 dan Muslim no. 270)
Dari hadis-hadis di atas, jelas terlihat bahwa mandi junub adalah kewajiban bagi seseorang yang berada dalam keadaan junub, baik karena hubungan suami-istri, mimpi basah, atau beberapa hal lain yang menyebabkan terjadinya junub.
Mandi junub merupakan salah satu bentuk bersuci yang penting dalam Islam dan harus dilakukan untuk membersihkan diri fisik dan spiritual sebelum melaksanakan ibadah dan aktivitas lainnya.
Apa Perbedaan Mandi Junub dan Mandi Wajib?
Mandi Junub dan Mandi Wajib adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian untuk mengacu pada tindakan membersihkan diri dalam Islam. Namun, perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut:
-
Mandi Junub:
- Mandi Junub juga dikenal sebagai “Ghusl” atau “Mandi Besar.”
- Mandi Junub dilakukan setelah terjadi janabah, yaitu setelah hubungan suami-istri, mimpi basah, atau keluarnya mani (sperma) karena rangsangan seksual.
- Mandi Junub juga harus dilakukan setelah menstruasi dan nifas bagi wanita, karena dalam keadaan tersebut, seseorang dianggap dalam keadaan hadas besar dan harus mandi junub sebelum dapat melakukan ibadah seperti shalat atau membaca Al-Quran.
- Mandi Junub melibatkan membersihkan seluruh tubuh secara menyeluruh, termasuk mengusap rambut dan mengalirkan air ke seluruh bagian tubuh.
-
Mandi Wajib
- Mandi Wajib, juga disebut “Ghusl Wajib,” adalah istilah yang lebih umum yang mencakup beberapa jenis mandi wajib, termasuk mandi junub.
- Selain mandi junub, ada beberapa situasi lain yang memerlukan mandi wajib, seperti mandi wajib karena berhubungan seksual di siang hari saat Ramadan (bersenggama di luar waktu boleh berhubungan), mandi wajib karena masuk Islam, atau mandi wajib karena keluarnya mani karena rangsangan non-seksual.
- Mandi Wajib memiliki tujuan yang sama dengan mandi junub, yaitu membersihkan diri secara fisik dan spiritual untuk mempersiapkan diri dalam menjalankan ibadah dan aktifitas lainnya.
Jadi, perbedaan utama antara keduanya adalah dalam konteks penggunaannya. Mandi Junub adalah salah satu jenis Mandi Wajib yang khusus dilakukan setelah hubungan suami-istri atau keluarnya mani. Sementara itu, Mandi Wajib mencakup berbagai situasi lain yang memerlukan tindakan mandi sebagai bentuk membersihkan diri secara ritus dan spiritual.
Tata Cara Mandi Wajib dan mandi Junub
Berikut adalah doa dan tata cara mandi wajib dan mandi junub:
Tata Cara Mandi Wajib:
- Niat: Berdiri di tempat yang layak untuk mandi wajib, niatkan dalam hati untuk mandi wajib dengan mengucapkan: “Nawaitul ghusla lirfahin hadatsil akbari fardan lillahi ta’ala” (Artinya: Saya niat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar, wajib karena Allah Ta’ala).
- Bilas Seluruh Tubuh: Mulailah dengan membilas seluruh tubuh dengan air, pastikan air mencapai seluruh anggota tubuh.
- Cuci Alat Kelamin: Setelah membilas seluruh tubuh, cucilah alat kelamin dengan tangan kiri dan siramkan air ke bagian tersebut.
- Wudhu: Kemudian lakukan wudhu seperti biasa, yaitu: a. Berkumur-kumurlah tiga kali. b. Bersihkan hidung tiga kali. c. Cuci muka tiga kali. d. Cuci tangan kanan tiga kali, kemudian tangan kiri tiga kali. e. Usap kepala dari depan ke belakang satu kali. f. Cuci kaki kanan tiga kali, kemudian kaki kiri tiga kali.
- Siram Air ke Seluruh Tubuh: Kemudian, siramkan air ke seluruh tubuh secara merata, pastikan air mencapai seluruh anggota tubuh.
- Durasi Mandi: Tidak ada durasi yang ditentukan untuk mandi wajib, pastikan tubuh benar-benar bersih dari hadas.
Tata Cara Mandi Junub:
- Niat: Berdiri di tempat yang layak untuk mandi junub, niatkan dalam hati untuk mandi junub dengan mengucapkan: “Nawaitul ghusla lirfahin hadatsil akbari fardan lillahi ta’ala” (Artinya: Saya niat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar, wajib karena Allah Ta’ala).
- Bilas Seluruh Tubuh: Mulailah dengan membilas seluruh tubuh dengan air, pastikan air mencapai seluruh anggota tubuh.
- Cuci Alat Kelamin: Setelah membilas seluruh tubuh, cucilah alat kelamin dengan tangan kiri dan siramkan air ke bagian tersebut.
- Wudhu: Kemudian lakukan wudhu seperti biasa, yaitu: a. Berkumur-kumurlah tiga kali. b. Bersihkan hidung tiga kali. c. Cuci muka tiga kali. d. Cuci tangan kanan tiga kali, kemudian tangan kiri tiga kali. e. Usap kepala dari depan ke belakang satu kali. f. Cuci kaki kanan tiga kali, kemudian kaki kiri tiga kali.
- Siram Air ke Seluruh Tubuh: Kemudian, siramkan air ke seluruh tubuh secara merata, pastikan air mencapai seluruh anggota tubuh.
- Durasi Mandi: Tidak ada durasi yang ditentukan untuk mandi junub, pastikan tubuh benar-benar bersih dari hadas.
Doa setelah Mandi Wajib dan Mandi Junub: Setelah mandi wajib atau mandi junub, disarankan untuk berdoa dengan sebaik-baik doa yang dipahami, atau mengucapkan doa berikut:
“أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ”
(Ashhadu alla ilaha illallah, wahdahu la sharika lahu, wa ashhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu.)
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya.”
Kesimpulan
Mandi Junub:
Mandi junub adalah kewajiban bagi seorang Muslim yang telah mengalami state of janabah, yaitu kondisi setelah hubungan suami istri, mimpi basah, atau keluarnya mani karena rangsangan seksual. Mandi junub bertujuan untuk membersihkan diri dari keadaan najis dan mengembalikan kesucian fisik serta spiritual sebelum melakukan ibadah seperti shalat atau membaca Al-Qur’an.
Mandi Wajib:
Mandi wajib adalah mandi yang diwajibkan ketika seorang Muslim melakukan beberapa hal yang mengakibatkan najis, seperti setelah buang air besar atau kecil, menyentuh mayat, menyentuh babi, atau masuk Islam setelah sebelumnya beragama lain. Mandi wajib juga diperlukan untuk menghilangkan najis-najis tertentu yang dapat menghalangi seseorang untuk melaksanakan ibadah dan membaca Al-Qur’an.
Kedua mandi ini memiliki tujuan yang berbeda, di mana mandi junub lebih berfokus pada membersihkan diri dari kondisi janabah yang disebabkan oleh hubungan seksual, sedangkan mandi wajib lebih terkait dengan menghilangkan najis-najis tertentu yang dapat menghambat pelaksanaan ibadah.
Sebagai seorang Muslim, penting untuk mengetahui tata cara mandi junub dan mandi wajib secara benar sesuai dengan ajaran agama Islam, guna memastikan kesucian fisik dan spiritual sebelum melaksanakan ibadah dan menjalankan ketaatan kepada Allah.